Kamis, 28 Juni 2012

Trilogi Mimpi : Kedua


Semua yang telah aku lalui .. yang telah aku jalani dan yang aku rasakan ..
Semua pilihan yang aku buat dalam kehidupanku, semua jalan yang telah aku tempuh selama 17 tahun ini
Mimpi-mimpiku, imajinasiku, angan-angan dan memori dalam benakku 
Bukan semata hanya khayalan terbatas dalam bilik imajinasi di bawah alam sadar
Aku benar-benar ingin membuatnya menjadi nyata ..

Seperti kemarin, saat aku bermimpi bertemu dengannya dan ngobrol banyak seakan kami telah saling kenal akrab .
Itulah saat aku merasa sangat dekat dengannya, sangat dekat hingga aku merasa aku tak perlu bangun dari tidurku
Sesuatu yang telah lama aku impikan kini benar-benar ada di mimpiku
Semakin tak bisa mengendalikan perasaan yang menggila dan aku tak kuasa
Hanya saja .. sampai detik ini pun itu hanyalah sebuah mimpi ... yah ... hanya mimpi
Entah itu mimpi baik atau bukan .. aku berharap itu mimpi buruk yang takkan pernah aku impikan lagi
Percuma kalau aku tak bisa menjadikannya kenyataan, hanya meninggalkan bekas perih di hati yang akan ku rasakan tiap aku tidur dan bermimpi ..

Di dunia nyata aku hanya mampu memandangmu dari kejauhan, mengagumimu dari kejauhan ..
Berharap suatu saat aku lah orang yang kau ajak bicara, orang yang kau anggap, orang yang kau akui
Berharap suatu saat aku benar-benar duduk dan membicarakan banyak hal denganmu
Yang aku perlu hanya bicara dan bicara .. tak lebih dari itu ..
Yang aku minta hanya sedikit waktu untuk ngobrol banyak 

Aku pun berkata pada diriku .. 
Sial .. sial .. sial ...
Apa yang harus aku lakukan untuk mendapatimu ada disebelahku ?
Sial .. sial .. sial
Apa yang harus aku lakukan untuk bisa dekat denganmu ?

Aku bingung harus berbuat apa ..
Sampai saat ini, sungguh ironis, aku hanya mengenalmu dari tulisanmu saja .
Aku tak mengenalmu dengan benar, secara nyata
Tapi tak apalah bagiku ..

Setidaknya .. meskipun dalam mimpi .. aku bisa memandangmu dari dekat ..
Aku berharap dapat tertidur lagi dan bermimpi seperti itu
Dan matilah jasadku jika aku tak bisa bangun saking bahagianya yang aku rasakan .
Aku berharap mati dengan senyuman terukir di wajahku ... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar