Minggu, 15 April 2012

Night Trip To Dentist : The Real Deal

Pren .. langsung aja nih ya aku tulis ceritanya gimane "Perjalanan Malam Hari ke Dokter Gigi"-nye ( pembukaan yang nggak asik --" )

That day, I was making this blog when my mom came and told me .

Mom : Bill, let's go to the dentist .

Me : Now ? Tonight ?

Mom : Yes of course .. we'll go with Uncle Deddy

Me : Why ?

Mom : He has a medical check for his teeth, you know .. he has a big problem with it .

Me : But why so sudden ?

Mom : Just follow me, you dumbass !! ( no, no .. my mom never told that "dumbass" to me, just kidding .. haha :D )

Me : Oke .. I'll clean myself first .

Mom : You haven't taken a bath yet ?

Me : No, hehe ;p

Mom : QUICKLY !! WE HAVE TO GET THERE AT 7 O'CLOCK !!

Dengan cepat, aku segera lari ngambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Dengan cepat aku menyudahi mandiku dan berpakaian. Dengan cepat, aku mengambil air wudhu dan sholat maghrib. Dengan cepat pula aku menyelesaikan sholatku itu, entah bagaimanapun caranya pokoknya harus serba cepat, cepat dan cepat.
Setelah sholat, aku menemui Mom diruang keluarga ..

Mom : Have you prayed ?

Me : Yes, let's go ..

Mom : Why so sudden ? And did you pray for true ? Don't try to lie to me ..

Me : Of course I prayed, mom --" ( she told me to be fast, but now she didn't believe that I prayed fast. Damn )

Setelah nunggu Om Deddy beberapa menit, kami berangkat naik mobil ( entah punya siapa ). Nggak jauh dari rumah, di perjalanan Om Deddy nanya enaknya lewat jalan mana, Kalianak ? Tanjungsari ? jalan tol ? jalur pantura ? ( ah yang ini jelas mustahil )
Mom menganjurkan lewat tol soalnya jalan Kalianak jam segini pasti macet gara-gara banyak truk dan kontainer berterbangan, eh, maksudnya berseliweran disana. Aku, karena nggak tau mau ngomong apa, diem aja sambil ngeliatin kendaraan-kendaraan yang melewati mobil dari kaca jendela ..
Jadilah kita ngambil rute lewat tol Demak yang nantinya keluar lewat tol Tandes ..

Pertama masuk tol, semua terasa baik-baik aja, jalanan nggak seberapa rame, dan hanya mobil yang ada ( ya iyalah ~.~ ). Masalah mulai muncul saat hampir mendekati gerbang tol Tandes, tempat kita mau keluar dari tol. Nggak cuman mobil pribadi, tapi truk sama bis pun nggak mau kalah ngantri disana buat keluar, dan gerbang yang buka cuman 1 .. bagus sekali '-'
Kita terkepung macet di gerbang tol selama sekitar 30 menit, selama itu pula aku hanya mendengus sambil tetep ngeliatin jalan dan mobil lain dari jendela. Terkadang aku menutup mata dan mengambil nafas panjang berharap kemacetan ini segera berakhir dan mobil bisa melaju. Yang aku sesali adalah .. aku nggak bawa hape karena baterainya habis. Damn .
30 menit berlalu, jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 lebih, tinggal beberapa menit lagi sampai waktu yang dijanjikan. Kita berhasil keluar dari tol setelah pihak tol membuka 3 gerbang lagi. Belum cukup sampai disitu, kemacetan lagi-lagi menghadang di jalan Margomulyo, dan yang lebih parah, motorpun ikut kena macet .

Kali ini aku benar-benar mengeluh dan menyesal ikut ke dokter gigi malem ini. Pasti jadi malam yang panjang, pikirku waktu itu. Ibu dan Om Deddy berdiskusi tentang pekerjaan mereka ( bekerja di 1 perusahaan yang sama ), terkadang diselingi candaan yang nggak bikin aku ketawa --"

Ternyata penyebab kemacetan di Margomulyo adalah kontainer yang macet ditengah jalan sehingga mempersempit laju kendaraan, apalagi truk dan kontainer lain. Untuk mobil pribadi dan motor, masih bisa lewat, tapi untuk truk dan kontainer, disuruh puter balik .
Kemacetan kayanya nggak puas kalo cuman 2 kali ngehadang kita, lagi-lagi, sebelum keluar dari Margomulyo, macet muncul lagi, kali ini karena ada kereta lewat --"
Aku liat ke arah jam di dasbor mobil .

Aku : Udah jam 7 lho .. pasti kita telat .

Om Deddy : Lho iya .. Vi, coba telpon kliniknya .

Ibu ngambil BB-nya dan nelpon klinik Royal .. bla bla bla .. Ibu bilang .

Ibu : Nggak papa telat, masih ada 4 pasien lagi katanya .

Aku : ( mbatin ) Nunggu lagi nunggu lagi T.T

Keluar dari Margomulyo ( setelah kemacetan-kemacetan yang terjadi ), aku merasa kantuk mulai nyerang nih .. sialan .
Om Deddy mempercepat mobil, kita lewat jalan Darmo dan masuk ke daerah perumahan Darmo setelah perdebatan tentang masuk lewat mana, nekat deh lewat perumahan yang gelap itu .
Di jalan perumahan Darmo yang gelap dan jalannya rusak, ternyata banyak orang pacaran disana pemirsaa !! o.O
Sebenarnya aku udah tau kalo Darmo tempat buat pacaran karena tempatnya gelap dan sepi, jarang dilalui juga karena jalannya rusak, tapi aku taunya di rumah hantu Darmo yang terkenal itu .
Semua muda-mudi yang pacaran itu ngeliatin mobil kita yang ngelewatin mereka, mungkin mereka heran kok tumben ada mobil lewat sini, mana lampunya nyentrongin mereka lagi, hahaha. Di daerah Darmo, Om Deddy ngebutin mobilnya supaya lebih cepet sampai disana .
Dan sekitar jam 8, kita nyampe disana .. Royal Medical Dental Center ato disingkat RMDC .

Bangunannya bagus, arsitekturnya modern dengan banyak kaca didepan gedung jadi bisa liat bagian dalemnya, layout luarnya pun bagus, dominasi warna abu-abu .
Begitu masuk pintu otomatis, didepan kita uda ada meja resepsionis dan disebelah kiri ada box buat beli minuman dengan beberapa kursi di sisi kiri dan kanan. Tapi kita nggak ke resepsionisnya, kita langsung naik ke lantai 2 lewat tangga yang disebelahnya ada lift, mungkin karena cuman 1 lantai jadi kita naik tangga .

Di lantai 2, pemandangan dan desain interior ruangannya nggak kalah bagusnya dengan lantai 1. Bedanya, lantai 2 lebih kecil karena lebih banyak ruang praktek dokter dan ada sofanya, nggak kaya di lantai 1 .
Sofa ditata rapi kaya ruang tamu dirumah pada umumnya, lalu ruang resepsionis juga ada disitu. Aku duduk di kursi biasa yang dekat tembok sama Om Deddy yang lagi telpon seseorang. Ibu ke resepsionis untuk tanya. Di sofa, aku liat ada beberapa majalah yang tebel banget, permen dan air dalam kemasan yang tersedia buat para penunggu. Bener-bener beda dari rumah sakit, untuk kualitas kenyamanan pengunjung .

Ibu bilang dokternya masih ada 3 pasien sebelum kita dipanggil, yang artinya, kita harus nunggu, yah, nunggu lagi T.T 
Nunggu kalo 5-20 menit sih gapapa, tapi kalo nunggunya setengah jam itu kurang ajar --"
Emang bener, setengah jam kemudian baru kita dipanggil, jarum jam uda nunjuk angka setengah 9. Dokter yang meriksa namanya dokter Iwan, Chinese berkaca mata .
Ruang praktek cukup lebar, ada sofa, meja kecil dan majalah buat penunggu pasien .. itu stuff yang spesial diruangan itu. Aku nggak seberapa mengerti pemeriksaan macam apa yang Om Deddy alamin, karena aku setengah ngantuk pas nunggu, baru setelah Om Deddy selesai, giliranku yang diperiksa, nggak sampe ada 10 menit, selesai .
Dokter bilang gusiku masih merah jadi nggak bisa dicabut langsung, jadi diobatin dulu baru kalo uda sembuh dicabut, aku dikasi resep .. sebelum pulang disuruh foto gigi yang mau dicabut, ini baru pertama kali aku foto gigiku sendiri --"
Alat buat memfoto pun aneh, dan modern .. Alat itu berupa lensa yang dilapisi plastik yang dimasukkin ke mulutku, dan sebuah corong gede yang diarahkan ke pipi kananku, mungkin baru semenit, proses memfoto gigiku selesai, kita pun pulang .

Dan alhamdulillah, perjalanan pulang tidak seperti perjalanan berangkat yang membosankan, semua berjalan lancar. Kita nyampe rumah jam 10 pas. Badanku lemes, ngantuk dan capek duduk terus dimobil, sangat membosankan .
Aku berharap besok dibolehin nggak sekolah karena capek, tapi ternyata besoknya tetep sekolah T.T

1 malam lain yang membosankan pun berakhir saat aku terbang ke alam mimpi ..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar